Sunday, February 7, 2010

Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Sinar matahari dapat menghasilkan listrik. Sel silikon di dalam solar panel yang terkena sinar matahari, melepaskan elektron sehingga menghasilkan listrik. Listrik disimpan dalam baterai, sehingga dapat digunakan pada malam hari.

Pembangkit listrik tenaga surya memerlukan komponen sebagai berikut:
  1. Solar panel
  2. Solar Charge controller
  3. Inverter DC - AC
  4. Baterai
Charge controller, digunakan untuk mengatur pengisian baterai, dan diambil dari baterai untuk memberikan listrik pada beban. Tegangan maksimun yang dihasilkan panel surya pada hari yang terik akan menghasilkan tegangan tinggi yang dapat merusak baterai. Solar charge controller mengatur overcharging (kelebihan pengisian - karena baterai sudah 'penuh') dan kelebihan voltase dari panel surya. Solar charge controller juga mengatur arus yang dibebaskan/ diambil dari baterai untuk menghidupkan beban, agar baterai tidak 'full discharge', dan overloading.

Inverter, adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC - direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC - alternating current). Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan inverter: kapasitas beban dalam Watt, input tegangan dari baterai, jenis keluaran AC dari inverter seperti sinewave ataupun square wave outuput AC.



Baterai, adalah alat penyimpan tenaga listrik arus searah (DC). Pertimbangan pemilihan baterai: penempatan menentukan jenis baterai kering atau basah, tegangan baterai dari panel surya (12 Volt ataupu 24 Volt), kapasitas dalam Ampere Hour, penggunaan/ aplikasi (cycle use).

Dari segi penggunaan untuk solar panel, pembangkit listrik tenaga surya, yang terbaik adalah baterai deep cycle. Batterai kering Deep Cycle dirancang untuk menghasilkan tegangan yang stabil dan konsisten, serta dapat di charge dan discharge sampai ribuan kali (tergantung dari spesifikasi).