Monday, June 7, 2010

Kayu Borneo Menghasilkan Listrik

Kayu borneo merupakan hasil uji kayu yang terbaik melalui gasifikasi dan mengandung karbon 55,59 persen, karbondioksida 42,90 persen, metana 1,14 persen, etana 0,299 persen, propana 0,075 persen, energi pembakaran yang dihasilkan 27,22 kilowatt dan konsumsi kayu spesifik 1,98 kg/kWh. Kayu hasil gasifikasi dicampur 60% solar, 40% gas dengan berguna sebagai bahan bakar genset dengan mesin diesel maupun gas engine untuk menghasilkan listrik 6 kWh selama 4,5 jam atau setiap kWh listrik perlu 1 kg kayu. Dalam penerapan di daerah terpencil, membutuhkan biaya investasi 66,339 juta rupiah yang mampu menyediakan daya nominal pada terminal generator 8 kW selama 6.000jam per tahun. Jika untuk penerangan rumah, jika setiap rumah membutuhkan 100 watt ampere, maka suplai generator 8 kW dapat menerangi 8.000 rumah.

Limbah Cair Menghasilkan Energi Listrik

Perkebunan sawit berpotensi sebagai penghasil energi listrik dari limbah cair yaitu dengan teknologi biodigestor (anaerobic technology), limbah cair bisa menghasilkan biogas yang bermanfaat untuk menghasilkan listrik dan sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia sesuai dengan iklim tropis. Indonesia menjadi produsen terbesar minyak sawit (Crude PalzmOil/CPO) di dunia dengan volume 27 juta ton dan luas mencapai 7,12 juta hektar (ha). Dari total kapasitas 16 ribu ton Tandan Buah Segar (TBS)/jam mampu menghasilkan 8.800 m3 limbah cair. Pengelolaan limbah yang cukup mahal juga menjadi cost bagi perusahaan jadi cara lainnya adalah menjadikan limbah sebagai bahan baku biogas.