Thursday, April 8, 2010

Mengubah Garam Menjadi Listrik

Teh pertama yang diseduh dengan tenaga osmosis, hasil pembangkit listrik tenaga osmosis yaitu pohon mengisap air dari daun pertama di dunia yang diresmikan di Toftem Norwegia. Pembangkit tersebut memanfaatkan energi dari pertemuan air tawar dan air laut untuk menghasilkan listrik bersih. Molekul garam dalam air laut menarik air tawar menembus membran, tekanan pada bilik air laut meningkat. Air mengalir dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih tinggi. Tekanan setara dengan tangki air setinggi 120 meter atau sama dengan sebuah air terjun. Cara ini digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Listrik tersebut sementara dapat digunakan untuk menyeduh teh dan kopi, ramah lingkungan dan bersih. Pembangkit ini juga bisa dibangun di bawah tanah, misalnya di bawah gedung pabrik atau taman. Pembangkit energi osmosis ini tidak menyebabkan polusi ke atmosfer atau air, dan tidak mempengaruhi flora dan fauna di sungai maupun di dasar laut.


Potensi energi osmosis di seluruh dunia diperkirakan mencapai 1.700 terawatt hour (TWh) per tahun. Statkraft menggandeng lembaga riset dan industri di Norwegia, Jerman, dan Belanda akan memulai pembangunan listrik tenaga osmosis pertama pada 2015 dengan target kapasitas 5 W per meter persegi.