Monday, June 28, 2010

Pembangunan dengan Tenaga Matahari dan Kincir Angin

Pemerintah mengujicobakan pembangunan kampung berenergi alternatif menggunakan tenaga matahari dan kincir angin. Kementrian Negara Riset dan Teknologi menghabiskan dana Rp 3 miliar yang diperoleh dari pemkab Bantul, LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, UGM, E-Wind Energy, dan MITI (Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia) sehingga total mencapai Rp 5 miliar.

Prototipe energi listrik hibrid memanfaatkan kincir angin dan panel surya di kampung nelayan Pandansimo itu dirancang dengan komposisi kapasitas turbin 10 kilowatt sebanyak 1 buah, 2 kilowatt sebanyak 5 buah, dan 1 kilowatt sebanyak 38 buah, serta panel surya 17,5 kilowatt dengan aki cadangan 2 x 20 x 12 V 200 AH dan keluaran standar 220 Volt AC dan akan dilengkapi inverter. Output yang dihasilkan dari sistem itu adalah listrik sebesar 75,5 kilowatt terdiri dari 58 kilowatt dari kincir angin dan 17,5 kilowatt dari panel surya.

Pengembangan Energi Hibrid tersebut dapat dimanfaatkan untuk produksi es balok dengan kapasitas 1.000 kg per hari untuk memenuhi kebutuhan es untuk nelayan, pemompaan air sumur renteng untuk mengairi pertanian terutama pada musim kemarau, serta penerangan jalan kampung.